Senin, 08 Februari 2016

6 Manfaat Singkong

Sebagian besar masyarakat Indonesia pasti sudah mengenal singkong. Ya, singkong merupakan bahan makanan yang termasuk dalam kelas umbi-umbian. Singkong sendiri juga sering disebut dengan nama umbi kayu. Hal ini disebabkan karena singkong merupakan umbi yang terdapat pada pangkal batang pohon singkong.
Selain dapat diolah menjadi aneka makanan yang enak seperti perkedel singkong, kolak singkong, tape singkong, gethuk, keripik samiler, jemblem, keripik singkong dll. Singkong juga dapat diolah menjadi tepung singkong. Biasanya, tepung singkong digunakan untuk membuat aneka kue-kue tradisional dan bisa juga untuk digunakan untuk membuat kue brownies. Tak hanya itu saja, karena mengandung zat pati 2 kali lebih banyak dari kentang, membuat singkong dikonsumsi sebagai makanan pokok penganti nasi.


Walaupun demikian, beberapa orang masih beranggapan bahwa singkong merupakan makanan kampung yang tidak mempunyai kandungan gizi. Padahal jika diteliti lebih detail lagi, singkong termasuk dalam kelompok makanan bernutrisi tinggi. Sebaiknya, jangan menyepelekan singkong sebelum mengetahui kandungan nutrisi beserta manfaat yang dimilikinya. Carakhasiatmanfaat.com mengungkapkan bahwa di dalam singkong terdapat kandungan nutrisi berupa karbohidrat, protein, serat, asam folat, vitamin A, vitamin B9, vitamin C, vitamin E, vitamin K, niacin, pyridoxine, thiamin, riboflavin, mangan, kalsium, zat besi, kalium, magnesium, fosfor, sodium dan zinc.
Setelah mengetahui kandungan nutrisi yang terdapat di dalam singkong, berikutnya juga akan diberikan informasi mengenai manfaat singkong bagi kesehatan tubuh. Inilah sejumlah manfaat singkong bagi kesehatan tubuh.

6 Manfaat Singkong

  1. Sumber Energi
    Seperti yang sudah disebutkan sebelumnya, singkong mempunyai zat pati 2 kali lebih banyak dari kentang sehingga menyadikannya sebagai makanan penambah energi berkat adanya sumber karbohidrat kompleks.’
  2. Memperlancar Sistem Pencernaan
    Di dalam singkong juga terdapat kandungan serat yang berperan untuk memperlancar sistem pencernaan, sehingga organ-organ pencernaan menjadi lebih sehat dan terhindar dari masalah gangguan pencernaan seperti susah buang air besar, wasir, perut kembung, sembelit dan lain sebagainya.
  3. Baik untuk Diet Rendah Lemak
    Walaupun singkong mempunyai kandungan karbohidrat cukup tinggi, namun singkong merupakan makanan rendah lemak dan rendah kolesterol sehingga cocok dikonsumsi oleh mereka yang sedang menjalankan diet rendah lemak. Namun, untuk menjalankan diet rendah lemak hanya disarankan untuk mengkonsumsi singkong yang sudah direbus.
  4. Mencegah dan Mengatasi Anemia
    Kandungan komponen mineral, termasuk zat besi yang ada di dalam singkong berperan untuk membantu proses pembentukan sel-sel darah merah sehingga tubuh terhindar dari masalah anemia atau kurang darah.
  5. Baik Dikonsumsi Oleh Penderita Diabetes
    Para penderita diabetes dianjurkan untuk mengkonsumsi singkong daripada mengkonsumsi nasi. Hal ini disebabkan karena singkong tidak memiliki kandungan kadar gula sehingga aman dikonsumsi para penderita diabetes (penyakit gula darah).
  6. Meningkatkan Nafsu Makan
    Singkong mempunyai kandungan nutrisi dan karbohidrat kompleks yang berperan untuk meningkatkan nafsu makan.
Terlepas dari itu semua, singkong juga mempunyai efek samping jika dikonsumsi secara berlebihan. Berdasarkan informasi yang diambil dari manfaat.co.id, di dalam singkong terdapat akar alami yang beracun cyanogenic, metil linamarin dan mengandung senyawa glikosida linamarin. Kandungan racun tersebut dapat membuat orang yang mengkonsumsinya secara berlebihan mengalami keracunan sianida yang ditandai dengan gejala pusing, mual, muntah, sakit perut, sakit kepala hingga kematian. Kandungan racun tersebut lebih banyak ditemukan pada bagian kulit luarnya. Untuk menghilangkan racun tersebut, pastikan telah mengupas kulitnya hingga bersih dan rebuslah di dalam air yang berisi garam dan cuka.
Hal lainnya yang juga harus diperhatikan adalah pastikan untuk memilih atau membeli singkong dengan kondisi yang baik. Singkong berkualitas baik mempunyai warna putih bersih ketika dikupas. Sebaiknya, buanglah singkong yang mempunyai warna kekuningan atau kebiruan setelah dikupas karena warna tersebut menandakan bahwa singkong sudah disimpan dalam waktu yang cukup lama sehingga tidak baik untuk dikonsumsi. Singkong yang masih segar dan baru ditandai dengan adanya tanah yang masih basah pada permukaan kulitnya.

Minggu, 31 Januari 2016

Reaksi Redoks

Redoks adalah istilah yang menjelaskan berubahnya bilangan oksidasi (keadaan oksidasi) atom-atom dalam sebuah reaksi kimia.
Hal ini dapat berupa proses redoks yang sederhana seperti oksidasi karbon yang menghasilkan karbon dioksida, atau reduksi karbon oleh hidrogen menghasilkan metana(CH4), ataupun ia dapat berupa proses yang kompleks seperti oksidasigula pada tubuh manusia melalui rentetan transfer elektron yang rumit.
Laporan Praktek Mengenai Reaksi Redoks

Kromatografi Kertas

Kromatografi adalah suatu teknik pemisahan molekul berdasarkan perbedaan pola pergerakan antara fase gerak dan fase diam untuk memisahkan komponen (berupa molekul) yang berada pada larutan. Molekul yang terlarut dalam fase gerak, akan melewati kolom yang merupakan fase diam. Molekul yang memiliki ikatan yang kuat dengan kolom akan cenderung bergerak lebih lambat dibanding molekul yang berikatan lemah. Dengan ini, berbagai macam tipe molekul dapat dipisahkan berdasarkan pergerakan pada kolom.

Contoh Laporan Praktek Kromatografi Kertas

Kompleksometri


Berikut saya bagikan contoh laporan praktek saya mengenai kompleksometri, barangkali ada yang membutuhkan. monggo silahkan buka di sini ...
Semoga Bermanfaat. .

PEMBUATAN GARAM KOMPLEKS

LAPORAN PRAKTIKUM KIMIA DASAR

Oleh :
NAMA           : NURMALA PURWANTI
NIM                : D1A140885



LABORATORIUM KIMIA DASAR JURUSAN FARMASI
FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
UNIVERSITAS AL GIFARI
BANDUNG
2014


BAB I
PRINSIP DAN TUJUAN
1.1  Prinsip Percobaan
Berdasarkan pembentukan garam kompleks yang mengandung ion-ion kompleks yang dibentuk oleh ion logam transisi dengan molekul atau ion yang terikat lebih kuar dari pada molekul air.

1.2  Tujuan Percobaan
Mempelajari reaksi pembuatan garam kompleks tetraamintembaga(II) sulfat hidrat [Cu(NH3)4SO4.xH2O].

BAB II
TEORI PENUNJANG
3.3  Teori
Garam merupakan hasil reaksi antara asam dan basa, reaksinya ialah reaksinetralisasi. Sejumlah asam dan basa murni ekuivalen yang dicampur dan larutannyadiuapkan, maka akan terdapat zat kristalin yang tertinggal yang disebut dengangaram. Garam tidak memiliki ciri-ciri khas suatu asam atau basa, garam terdiri darikation dan anion. Kation dan anion tersebut ada yang merupakan ion kompleks sehingga membentuk senyawa kompleks. Garam-garam yang mengandung ion-ion kompleks dikenal sebagai senyawa koordinasi atau garam kompleks.Garam kompleks berlainan dengan garam rangkap. Senyawa atau garamkompleks merupakan senyawa yang terbentuk karena penggabungan dua atau lebih senyawa sederhana, yang masing-masingnya dapat berdiri sendiri, sedangkan garam rangkap dalam larutan akan terionisasi menjadi ion-ion komponennya.
Garam merupakan senyawa yang umumnya merupakan hasil reaksi asam dan basayang dapat bersifat asam, basa, ataupun netral. Larutan garam dapat menghantarkanlistrik. Garam-garam kuat akan menunjukkan daya hantar listrik yang lebih tinggi daripada garam-garam lemah. Garam-garam kuat merupakan klorida dari logam alkali danalkali tanah, sedang klorida dari aluminium, raksa kadmium, dan berilium adalah garam lemah.
Berdasarkan keadaan-keadaan ketika dilarutkan dalam sebuah pelarut, garam dapat diklasifikasikan menjadi 2:
1. Garam Kompleks
Merupakan garam-garam yang mengandung ion-ion kompleks dalam larutan. Misalnya : Co(NH3)Cl3
2. Garam Rangkap
Merupakan garam yang merupakan campuran bermacam-macam ion sederhana yang akan mengion apabila dilarutkan kembali. Garam rangkap terbentuk melalui kristalisasi dari larutan campuran sejumlah ekuivalen atau lebih garam tertentu dengan perbandingan tertentu pula.
Contoh: FeSO4(NH4)2SO4.5H2O


BAB III
METODELOGI PERCOBAAN
3.1  Alat
a.       Gelas kimia
b.      Corong gelas
c.       Penyangga corong
d.      Gelas ukur
e.       Kaca arlogi
f.       Batang pengaduk
g.      Pipet tetes
h.      Botol semprot
i.        Spatula
3.3         Bahan:
a.       CuSO4.5H2O
b.      Amonia pekat
c.       Alkohol
d.      Aquadest
e.       Eter
3.3         CARA KERJA
Pembuatan Garam Kompleks
  • Dilarutkan 20 gram CuSO4 5 H2O  kedalam campuran 30ml NH3 pekat dan 20ml aqua dest dalam beaker glass 100ml.
  • Disaring endapan biru tua dengan kertas saring, lalu disempurnakan pengendapan dengan 30ml alkohol.
  • Diamkan beberapa menit di air es atau dingin.
  • Cuci endapan mula-mula dengan campuran (1:1) alkohol dan NH3 pekat, cuci kembali dengan alkohol dan eter keringkan garam ini pada suhu kamar
  • Ditimbang hasil endapan garam.


BAB IV
HASIL & PEMBAHASAN
3.1  HASIL PENGAMATAN
Pembentukan Garam :
Kristal
Berat
     Garam Kompleks
[Cu(NH3)4SO4.xH2O]
0.6021 g
3.2  PEMBAHASAN
Pada percobaan ini pembuatan garam komplek tetraamin tembaga(II)sulfat. CuSO4 yang ditimbang 20 gram lalu ditambah NH3 pekat. Larutan yang dihasilkan berwarna biru tua. Ammonia pekat bertindak sebagai ligan yang akan menggantikan ligan pergi (H2O). Ligan NH3 lebih kuat daripada H2O sehingga akan lebih mudah bagi NH3 untuk menggantikan H2O. Pendinginan dengan menggunakan es dilakukan untuk mempercepat pembentukan. Reaksi yang terjadi :

[Cu(H2O)5)]SO4 + 4NH3           [Cu(NH3)4]SO4 + 5H2O

Kristal yang telah kering ditimbang dan beratnya 0,6021 gram. Rendemen yang dihasilkan adalah 64.55 % yang berarti garam ammonium sulfat dari hasil reaksi terbentuk sebanyak 64.55 %.



BAB V
KESIMPULAN
1.  Sifat dari garam kompleks yakni jika dilarutkan dalam air akan terurai menjadi kompleks dan ionnya, sedangkan sifat garam rangkap jika dilarutkan dalam air akan terionisasi menjadi ion- ion pembentuknya.
2.   Kristal garam kompleks tetraamintembaga (II) sulfat hidrat [Cu(NH3)4SO4.xH2O] yang terbentuk sebanyak 5.3802 g dengan remendemen sebesar 67.50 %.


DAFTAR PUSTAKA
1.      Cotton, F.A dan Wilkinson, 1989,  Kimia Anorganik Dasar, UI press, Jakarta.
2.      Day, M.C dan J. Selbin, 1993,Kimia Anorganik Teori ,UGM Press, Yogyakarta.
3.      Sukardjo, 1985, Kimia Koordinasi , Rineka Cipta, Jakarta.
4.      Vogel, 1990,Buku Teks Analisis Anorganik kualitatif makro dan Semi Mikro Jilid 1, PT. Kalman Media Pustaka, Jakarta.
5.      Inti rahmania, 2008 “ Modul Praktikum Kimia Dasar “ Fakultas MIPA Universitas Al – Ghifari


LAMPIRAN
A.    Perhitungan:
1.   Pembuatan garam garam kompleks tetraamintembaga(II) sulfat hidrat
2.   Pembuatan garam rangkap kupri ammonium sulfat


B.    Pertanyaan Modul
    1. Jelaskan hibridisasi yang terjadi dan gambarkan struktur geometri dari garam rangkap dan garam kompleks yang diperoleh!
  •        Struktur dari garam rangkap kupriammonium sulfat.

  •       Struktur darti garam kompleks tetraamin tembaga(II)sulfat bentuk planar segitiga .



C.    Praktikum


DAFTAR PUSTAKA
     1.      Anonim. 2010. Pembuatan Garam Kompleks dan Garam Rangkap. http://annisanfushie.wordpress.com. Diakses tanggal 7 Mei 2010
2   
      2.      Muliyono. 2005. Kamus Kimia. Bandung : Bumi Aksara
      3.      Kristian, Sugiarto. 2003. Kimia anorganik II. Yogyakarta: Jurusan Pendidikan Kimia FMIPA UNY

      4.      Ramiawati. 2005. Buku Ajar Kimia Anorganik Fisik. Makassar Jurusan Kimia FMIPA UNM.