Minggu, 31 Januari 2016

Reaksi Redoks

Redoks adalah istilah yang menjelaskan berubahnya bilangan oksidasi (keadaan oksidasi) atom-atom dalam sebuah reaksi kimia.
Hal ini dapat berupa proses redoks yang sederhana seperti oksidasi karbon yang menghasilkan karbon dioksida, atau reduksi karbon oleh hidrogen menghasilkan metana(CH4), ataupun ia dapat berupa proses yang kompleks seperti oksidasigula pada tubuh manusia melalui rentetan transfer elektron yang rumit.
Laporan Praktek Mengenai Reaksi Redoks

Kromatografi Kertas

Kromatografi adalah suatu teknik pemisahan molekul berdasarkan perbedaan pola pergerakan antara fase gerak dan fase diam untuk memisahkan komponen (berupa molekul) yang berada pada larutan. Molekul yang terlarut dalam fase gerak, akan melewati kolom yang merupakan fase diam. Molekul yang memiliki ikatan yang kuat dengan kolom akan cenderung bergerak lebih lambat dibanding molekul yang berikatan lemah. Dengan ini, berbagai macam tipe molekul dapat dipisahkan berdasarkan pergerakan pada kolom.

Contoh Laporan Praktek Kromatografi Kertas

Kompleksometri


Berikut saya bagikan contoh laporan praktek saya mengenai kompleksometri, barangkali ada yang membutuhkan. monggo silahkan buka di sini ...
Semoga Bermanfaat. .

PEMBUATAN GARAM KOMPLEKS

LAPORAN PRAKTIKUM KIMIA DASAR

Oleh :
NAMA           : NURMALA PURWANTI
NIM                : D1A140885



LABORATORIUM KIMIA DASAR JURUSAN FARMASI
FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
UNIVERSITAS AL GIFARI
BANDUNG
2014


BAB I
PRINSIP DAN TUJUAN
1.1  Prinsip Percobaan
Berdasarkan pembentukan garam kompleks yang mengandung ion-ion kompleks yang dibentuk oleh ion logam transisi dengan molekul atau ion yang terikat lebih kuar dari pada molekul air.

1.2  Tujuan Percobaan
Mempelajari reaksi pembuatan garam kompleks tetraamintembaga(II) sulfat hidrat [Cu(NH3)4SO4.xH2O].

BAB II
TEORI PENUNJANG
3.3  Teori
Garam merupakan hasil reaksi antara asam dan basa, reaksinya ialah reaksinetralisasi. Sejumlah asam dan basa murni ekuivalen yang dicampur dan larutannyadiuapkan, maka akan terdapat zat kristalin yang tertinggal yang disebut dengangaram. Garam tidak memiliki ciri-ciri khas suatu asam atau basa, garam terdiri darikation dan anion. Kation dan anion tersebut ada yang merupakan ion kompleks sehingga membentuk senyawa kompleks. Garam-garam yang mengandung ion-ion kompleks dikenal sebagai senyawa koordinasi atau garam kompleks.Garam kompleks berlainan dengan garam rangkap. Senyawa atau garamkompleks merupakan senyawa yang terbentuk karena penggabungan dua atau lebih senyawa sederhana, yang masing-masingnya dapat berdiri sendiri, sedangkan garam rangkap dalam larutan akan terionisasi menjadi ion-ion komponennya.
Garam merupakan senyawa yang umumnya merupakan hasil reaksi asam dan basayang dapat bersifat asam, basa, ataupun netral. Larutan garam dapat menghantarkanlistrik. Garam-garam kuat akan menunjukkan daya hantar listrik yang lebih tinggi daripada garam-garam lemah. Garam-garam kuat merupakan klorida dari logam alkali danalkali tanah, sedang klorida dari aluminium, raksa kadmium, dan berilium adalah garam lemah.
Berdasarkan keadaan-keadaan ketika dilarutkan dalam sebuah pelarut, garam dapat diklasifikasikan menjadi 2:
1. Garam Kompleks
Merupakan garam-garam yang mengandung ion-ion kompleks dalam larutan. Misalnya : Co(NH3)Cl3
2. Garam Rangkap
Merupakan garam yang merupakan campuran bermacam-macam ion sederhana yang akan mengion apabila dilarutkan kembali. Garam rangkap terbentuk melalui kristalisasi dari larutan campuran sejumlah ekuivalen atau lebih garam tertentu dengan perbandingan tertentu pula.
Contoh: FeSO4(NH4)2SO4.5H2O


BAB III
METODELOGI PERCOBAAN
3.1  Alat
a.       Gelas kimia
b.      Corong gelas
c.       Penyangga corong
d.      Gelas ukur
e.       Kaca arlogi
f.       Batang pengaduk
g.      Pipet tetes
h.      Botol semprot
i.        Spatula
3.3         Bahan:
a.       CuSO4.5H2O
b.      Amonia pekat
c.       Alkohol
d.      Aquadest
e.       Eter
3.3         CARA KERJA
Pembuatan Garam Kompleks
  • Dilarutkan 20 gram CuSO4 5 H2O  kedalam campuran 30ml NH3 pekat dan 20ml aqua dest dalam beaker glass 100ml.
  • Disaring endapan biru tua dengan kertas saring, lalu disempurnakan pengendapan dengan 30ml alkohol.
  • Diamkan beberapa menit di air es atau dingin.
  • Cuci endapan mula-mula dengan campuran (1:1) alkohol dan NH3 pekat, cuci kembali dengan alkohol dan eter keringkan garam ini pada suhu kamar
  • Ditimbang hasil endapan garam.


BAB IV
HASIL & PEMBAHASAN
3.1  HASIL PENGAMATAN
Pembentukan Garam :
Kristal
Berat
     Garam Kompleks
[Cu(NH3)4SO4.xH2O]
0.6021 g
3.2  PEMBAHASAN
Pada percobaan ini pembuatan garam komplek tetraamin tembaga(II)sulfat. CuSO4 yang ditimbang 20 gram lalu ditambah NH3 pekat. Larutan yang dihasilkan berwarna biru tua. Ammonia pekat bertindak sebagai ligan yang akan menggantikan ligan pergi (H2O). Ligan NH3 lebih kuat daripada H2O sehingga akan lebih mudah bagi NH3 untuk menggantikan H2O. Pendinginan dengan menggunakan es dilakukan untuk mempercepat pembentukan. Reaksi yang terjadi :

[Cu(H2O)5)]SO4 + 4NH3           [Cu(NH3)4]SO4 + 5H2O

Kristal yang telah kering ditimbang dan beratnya 0,6021 gram. Rendemen yang dihasilkan adalah 64.55 % yang berarti garam ammonium sulfat dari hasil reaksi terbentuk sebanyak 64.55 %.



BAB V
KESIMPULAN
1.  Sifat dari garam kompleks yakni jika dilarutkan dalam air akan terurai menjadi kompleks dan ionnya, sedangkan sifat garam rangkap jika dilarutkan dalam air akan terionisasi menjadi ion- ion pembentuknya.
2.   Kristal garam kompleks tetraamintembaga (II) sulfat hidrat [Cu(NH3)4SO4.xH2O] yang terbentuk sebanyak 5.3802 g dengan remendemen sebesar 67.50 %.


DAFTAR PUSTAKA
1.      Cotton, F.A dan Wilkinson, 1989,  Kimia Anorganik Dasar, UI press, Jakarta.
2.      Day, M.C dan J. Selbin, 1993,Kimia Anorganik Teori ,UGM Press, Yogyakarta.
3.      Sukardjo, 1985, Kimia Koordinasi , Rineka Cipta, Jakarta.
4.      Vogel, 1990,Buku Teks Analisis Anorganik kualitatif makro dan Semi Mikro Jilid 1, PT. Kalman Media Pustaka, Jakarta.
5.      Inti rahmania, 2008 “ Modul Praktikum Kimia Dasar “ Fakultas MIPA Universitas Al – Ghifari


LAMPIRAN
A.    Perhitungan:
1.   Pembuatan garam garam kompleks tetraamintembaga(II) sulfat hidrat
2.   Pembuatan garam rangkap kupri ammonium sulfat


B.    Pertanyaan Modul
    1. Jelaskan hibridisasi yang terjadi dan gambarkan struktur geometri dari garam rangkap dan garam kompleks yang diperoleh!
  •        Struktur dari garam rangkap kupriammonium sulfat.

  •       Struktur darti garam kompleks tetraamin tembaga(II)sulfat bentuk planar segitiga .



C.    Praktikum


DAFTAR PUSTAKA
     1.      Anonim. 2010. Pembuatan Garam Kompleks dan Garam Rangkap. http://annisanfushie.wordpress.com. Diakses tanggal 7 Mei 2010
2   
      2.      Muliyono. 2005. Kamus Kimia. Bandung : Bumi Aksara
      3.      Kristian, Sugiarto. 2003. Kimia anorganik II. Yogyakarta: Jurusan Pendidikan Kimia FMIPA UNY

      4.      Ramiawati. 2005. Buku Ajar Kimia Anorganik Fisik. Makassar Jurusan Kimia FMIPA UNM.